
Dari langkah dalam paragraf ceritamu kawan…
Aku berada jauh dibelakangmu tentang sebuah pengalaman…
Jalanmu mulai terang dari tentangku sang kegelapan…
Berikanku indahnya senyum dalam kerasnya kehidupan…
Dari indahnya sebuah senyum dan kesimpulan…
Engkau bergerak perlahan-lahan…
Berceritra, liku-liku jalan dari sebuah kata menjadi kesimpulan…
Tak segampang menulisnya dalam catatan…
Melewati berbagai jalan dan persimpangan jalan…
Tak sadar, kawanku jiwanya mulai merah…
Ditepian jalan engkau temukan penindasan…
Jiwamupun panas menghadirkan amarah…
Simponi Merah terdengar lagi…
Catatan merah tertulis lagi…
Senyummu berikan inspirasi lagi…
Petak-petak, itulah yang kamu benci…
Oleh: Abdul Azjs Toro
0 komentar:
Posting Komentar